Langsung ke konten utama

Mengembangkan WordPress: Panduan untuk Pengembangan yang Terstruktur


Saat mengembangkan dengan WordPress (WP), penting untuk mengikuti alur kerja yang terstruktur dan terkontrol. Ini memastikan perubahan yang dilakukan telah diuji dengan baik dan tidak mengganggu situs yang sedang aktif. Berikut adalah alur kerja yang direkomendasikan:

Alur Kerja Pengembangan Lokal

  1. Lingkungan Pengembangan Lokal:

    • Siapkan lingkungan pengembangan lokal menggunakan alat seperti Local by Flywheel, MAMP, XAMPP, atau Docker.
    • Lakukan semua perubahan dan pembaruan (termasuk peningkatan versi WP) terlebih dahulu di lingkungan lokal Kamu.
  2. Kontrol Versi:

    • Gunakan Git untuk kontrol versi. Lakukan commit perubahan Kamu ke repository Git lokal.
    • Pastikan untuk menyertakan file .gitignore untuk mengecualikan file dan direktori yang tidak diperlukan (misalnya, wp-content/uploadsnode_modules, dll.).
  3. Pengujian:

    • Uji dengan cermat perubahan tersebut di lingkungan lokal untuk memastikan semuanya berfungsi sebagaimana mestinya.
  4. Push ke Repository Remote:

    • Push perubahan Kamu ke repository Git remote (misalnya, GitHub, GitLab, Bitbucket).
  5. Pull ke Server Staging:

    • Pull perubahan dari repository remote ke server staging.
    • Uji perubahan di server staging untuk memastikan perubahan tersebut bekerja di lingkungan yang mirip dengan produksi.
  6. Deploy ke Produksi:

    • Setelah perubahan dipastikan berfungsi di server staging, pull perubahan dari repository remote ke server produksi.
    • Pastikan untuk mencadangkan database dan file produksi sebelum melakukan pembaruan besar.

Pembaruan Langsung di Server

Meskipun memungkinkan untuk melakukan pembaruan langsung di server, pendekatan ini memiliki beberapa kelemahan:

  • Risiko Kerusakan Situs: Perubahan langsung dapat menyebabkan situs rusak jika terdapat kesalahan, dan pemulihan dapat sulit tanpa kontrol versi yang tepat.
  • Tidak Ada Kontrol Versi: Tanpa Git, melacak perubahan dan mengembalikan ke keadaan sebelumnya bisa menjadi tantangan.
  • Kurangnya Pengujian: Pembaruan langsung tidak memungkinkan pengujian menyeluruh sebelum perubahan diterapkan ke situs aktif.

Meningkatkan Versi WordPress

Untuk meningkatkan versi WP, ikuti langkah-langkah berikut:

  1. Cadangan: Pastikan Kamu memiliki cadangan lengkap situs Kamu (database dan file).
  2. Peningkatan Lokal:
    • Tingkatkan WP di lingkungan pengembangan lokal Kamu.
    • Uji semua fungsionalitas dan plugin untuk memastikan kompatibilitas.
  3. Push dan Uji:
    • Push perubahan pembaruan ke repository Git remote Kamu.
    • Pull perubahan ke server staging dan uji kembali.
  4. Deploy:
    • Setelah semuanya dipastikan berfungsi, pull perubahan ke server produksi.

Kesimpulan

Menggunakan alur kerja terstruktur dengan pengembangan lokal, kontrol versi, dan deployment bertahap membantu memastikan proses pengembangan yang lancar dan terkontrol. Ini meminimalkan risiko masalah pada situs yang aktif dan menyediakan jaring pengaman untuk pemulihan cepat jika terjadi kesalahan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fungsi lain tombol penerima panggilan di headset

Kegunaan tombol yang berada di headset utamanya adalah untuk menerima panggilan dan pause panggilan. Dan headset itu sendiri, kadang juga digunakan untuk mendengarkan music, digunakan bersama saat main game, supaya suara yang dikeluarkan oleh gadget tidak terlalu keras sehingga mengurangi beban gadget. Dengan mengurangi beban gadget, ada beberapa yang beranggapan kalau itu akan menghemat batere.

Apa itu index file seperti index.html, index.php kegunaannya dan bagaimana membuat custom nya

Index file adalah file yang berfungsi sebagai halaman utama atau tampilan pertama dari sebuah website. File ini memiliki nama default yang bervariasi, tergantung pada jenis server dan konfigurasinya, namun beberapa nama default yang umum digunakan adalah index.html, index.php, index.jsp, atau index.asp.

Membuat Halaman Login Sederhana dengan PHP dan Dashboard Selamat Datang Tanpa Koneksi ke Database

Dalam tutorial ini, kita akan membuat halaman login sederhana menggunakan PHP tanpa terkoneksi ke database. Kami akan mengikuti langkah-langkah berikut: Halaman Login (login.php) : Buat file login.php yang akan menjadi halaman login. Di halaman ini, pengguna akan memasukkan username dan password . Jika login berhasil (dengan username “admin” dan password “admin”), pengguna akan diarahkan ke halaman selamat datang. Jika login gagal, pengguna akan tetap berada di halaman login dan diberikan pesan bahwa username atau password salah.